Thursday, April 15, 2010

Menggapai Kebahagian Sejati dengan Hati



Tuhan menganugerahkan otak dan hati. Namun, kecenderungan yang terjadi, masyarakat lebih suka memakai otak. Pada dasarnya manusia selalu ingin mencapai kebahagiaan. Akibat terlalu dominan memakai otak, maka manusia menjadi tidak seimbang. Orang yang mencari kebahagiaan dengan otaknya hanya akan mencapai kebahagiaan sementara.

Efek samping dominasi kerja otak seperti banyak pikiran, khawatir, takut, kecewa, curiga, sedih, mudah tersinggung, tidak sabaran, dan tidak puas dalam segala hal. Akibat dari semua itu adalah orang tersebut tidak dapat menikmati hidup.

Sebagai kunci spiritual, hati bisa menyadari dan menerima berkat Tuhan. Dengan hati, kita bisa menyadari hidup dan beribadah kepada Tuhan. Hati merupakan pusat rasa tenang, damai, nyaman, indah, bahagia yang bersumber dari Tuhan. Hati menentukan hubungan kita dengan Tuhan. Melalui hati, kebahagiaan sejati dapat kita raih.

Hati yang fungsinya dioptimalkan memungkinkan seseorang untuk semakin dapat mengasihi sesama, saling mengerti dan menerima, tidak mudah khawatir, semangat, dan dekat dengan Tuhan. Dengan memanfaatkan hati, seseorang akan mengalami kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Keselarasan berbagai aspek hidup sehari-hari seperti bisnis, pendidikan, sosial, maupun pribadi menjadi semakin berkualitas.

No comments:

Post a Comment